Kamis, 07 Juli 2011

Ada Apa Dengan GIZI ?


Ada apa dengan Gizi ? jangan salah...
Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan gizi, dapat dibagi dalam beberapa golongan :
1.      Penyakit gizi lebih (obesitas)
Biasanya penyakit ini bersangkutan dengan kelebihan energi didalam hidangan yang dikonsumsi relative terhadap kebutuhan atau penggunaannya (energy expenditure). Ada tiga zat makanan penghasil energi utama, ialah karbohidrat, lemak dan protein. Kelebihan energi di dalam tubuh, diubah menjadi lemak dan ditimbun pada tempat-tempat tertentu. Jaringan lemak ini merupakan jaringan yang relative inaktif, tidak langsung berperan serta dalam kegiatan kerja tubuh.
2.      Penyakit gizi kurang (malnutrition, undernutrition)
Kedua penyakit ini sering dijadikan satu kelompok dan disebut penyakit gizi salah (malnutrition). Pada penyakit gizi salah, kesalahan pangan terutama terletak dalam ketidakseimbangan komposisi hidangan. Pada penyakit gizi lebih, susunan hidangan mungkin seimbang, tetapi kuantum yang dikonsumsi secara keseluruhan melebihi apa yang diperlukan oleh tubuh. Sebaliknya pada penyakit gizi kurang, mungkin susunan hidangan yang dikonsumsi juga masih seimbang, hanya kuantum keseluruhannya tidak mencukupi kebutuhan tubuh.
Penyakit gizi salah di Indonesia yang terbanyak termasuk gizi kurang yang mencakup susunan hidangan yang tidak seimbang maupun konsumsi keseluruhannya yang tidak mencukupi kebutuhan badan. Gejala subyektif yang terutama diderita ialah perasaan lapar, sehingga gizi salah disini disebut juga keadaan gizi lapar (undernutrition).
3.      Penyakit metabolic bawaan (inborn errors of metabolism)
Kelompok penyakit ini diturunkan dari orang tua kepada anaknya secara genetik (melalui genes) dan bermanifestasi sebagai kelainan dalam proses metabolism zat gizi tertentu. Metabolism zat gizi diatur oleh system enzim dan enzim termasuk kelompok protein yang disintesa didalam tubuh (sel tubuh). Mekanisme untuk sintesa protein dikuasai oleh genes yang mengandung kodon bagi jenis protein enzim yang akan disintesanya. Kadang-kadang terjadi gangguan pada aparat sintesa protein ini, sehingga terbentuk enzim yang berlainan dengan yang biasa. Akibatnya terjadi proses metabolism yang berbeda pada zat gizi tertentu. Perubahan metabolism ini menyebabkan gejala-gejala biokimiayi maupun klinis (fungsional).
4.      Penyakit keracunan makanan (food intoxication)
Keracunan karena konsumsi makaan mash sering terjadi di Indonesia. Harus dibedakan antara keracunan makanan dan penyakit infeksi yang ditularkan oleh makanan. Pada keracunan makanan, gejala-gejala timbul dengan segera setelah mengkonsumsi makanan tersebut, atau tidak lama setelah itu, dalam waktu beberapa jam saja. Pada umumnya gejala-gejala yang terjadi mengenai saluran pencernaan seperti mulas, rasa sakit diperut, mual dan muntah serta diarrhoea. Sering pula terjadi gejala-gejala yang berhubungan dengan syaraf, karena banyak racun makanan berpengaruh merangsang (kejang-kejang) atau melumpuhkan syarat.
INGAT....Jangan lebih jangan kurang dalam hal gizi, apa lagi sampai salah..

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons